Anakku,
Aku senantiasa terkagum-kagum pada kehadiranmu
betapakah dulu kau tiada, lalu tiba-tiba saja kau ada di sini
aku selalu bertanya dari mana kau datang?
dan hendak ke mana kau sekarang?
mengapa kau singgah di sini dan rela menghiburku setiap waktu?
mengusir rasa kesepianku.
Kadang aku termangu memanggilmu: "Anakku"
karena sesungguhnya kau adalah guruku
yang mengajariku memahami hidup ini
dan mematangkan kedewasaanku.
Betapa silau diriku
pada keagungan dan ketulusanmu sudi mengikutiku
betapa silau diriku
pada kesabaran dan kerendahan hatimu
mendengarkan kata-kataku.
Sering aku merasa malu bertingkah 'sok' tahu padamu
manakala 'kusadari betapa mata hatimu lebih tajam dariku
Anakku,
sesungguhnya engkau adalah saudaraku
kita anak-anak Sang Maha Hidup
dalam kandungan bumi pertiwi.
Yogya, September 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar